Pernah kurasakan rasa cinta yang begitu manis dan begitu indah. Pernah kurasakan, seperti yang dibicarakan orang-orang yang sedang dimabuk cinta. Dunia milik berdua, yang lainnya ngontrak…hahahaha… Perasaan itu, pernah kurasakan dulu.

Sampai suatu ketika, seorang teman mengingatkan ku akan indah serta manisnya cinta. Deraian air mata membasahi pipi ku, mengingat semua yang pernah kurasakan. Padanya pernah ku katakan ajari aku tuk kembali merasakan manis nya cinta seperti apa yang pernah dia katakan. Namun, bukan manisnya cinta yang kurasakan, namun rasa sedih, karena ia telah berikrar janji dengan seseorang.
Waktu pun berputar, entah apa yang telah membuat ku seperti ini. Kurasakan ada yang berbeda pada perubahan sikap serta sifatku. Bisa lebih hangat dan lebih friendly serta mau membuka diri dan menerima kehadiran seseorang, merupakan kemajuan yang bagi ku sendiri, kemajuan tersebut cukup pesat. Aku, hanya mengikuti semua perasaan ku saja, tanpa mengetahui perasaan apa yang sedang kurasakan.
Sampai suatu saat, ada seseorang yang cukup dekat dengan ku berkata “jujur neng, apa yang neng rasakan”. Bagai pukulan godam, menyadarkan ku tentang sebuah rasa yang sudah lama ku buang jauh jauh, mengingatkan ku akan pahitnya sebuah rasa. Terdiam sejenak, lalu berkata sesuai dengan apa yang diharapkan oleh nya. Sebuah jawaban, yang sejujurnya sampai sekarang belum bisa terjawabkan, karena ku tak tahu perasaan apa yang saat ini ku rasakan. Sebuah jawaban, yang sebenarnya menimbulkan ribuan pertanyaan untuk membenarkan jawaban yang telah ku berikan, namun sayang, ribuan pertanyaan itu tak mampu ku jawab dengan sempurna, karena sampai tulisan ini dimuat pun, aku tak tahu apa itu cinta, dan bagaimana perasaan ku yang sebenarnya kepada nya. Yang ku tahu, saat ini, ku bisa kembali tersenyum dan kembali menerima kehadiran seorang lelaki, dan itu terjadi karena bantuannya. Walau, aku tak pernah tahu apa yang kurasakan, karena ku benar2 tak tahu. Hanya bisa menjalani saja.
KAKozie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar