Senin, 14 Desember 2009

DICINTAI atau DIMANFAATKAN?


Candu Cinta Membawa Derita

Cara kita memandang cinta antarlawan jenis ternyata masih sering "dininabobokan" oleh persepsi yang belum tentu benar. Kenapa ketika cinta ditolak, orang bisa bunuh diri? Ayo bangun, lihat dan evaluasi apakah kita sudah mencintai seseorang secara tepat dan apakah hubungan cinta yang kita bina selama ini sehat?


Putu Suardika (17), seorang pelajar SMA, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri gara-gara cintanya ditolak (Bali Post, 14 Desember 2004). Di tempat dan waktu yang lain, Fachrul (19) menenggak apotas karena keinginan kembali kepada mantan pacarnya ditolak mentah-mentah (Suara Merdeka, 1 September 2006). Peristiwa lainnya, Ainul Yaqin, mahasiswa semester 7 Fakultas Teknik Sipil dan Pemukiman, Jurusan Geodesi ITS, gantung diri di kampusnya setelah cintanya ditolak (Blog Afif, 21 September 2006).


Tiga kisah tragis itu tentu hanya sebagian kecil kisah mengenaskan seputar cinta antardua anak manusia berlainan jenis. Betapa panah asmara yang terlepas dan tidak mengenai sasaran bisa berubah bak bumerang tanpa si pelempar bisa menangkapnya secara benar. Kasus percintaan yang gagal dan berakhir dengan kematian tidak melulu milik Indonesia. Sejumlah kasus di dunia menunjukkan hal itu.

Dalam situasi tertentu, "Cinta itu bisa berubah menjadi virus yang mematikan," kata Frank Tallis, ahli kejiwaan dari Inggris. Sementara Prof. Alex Garner, salah seorang anggota The British Psychological Society, menyatakan, orang yang patah hati terperosok dalam keadaan putus asa dan tidak memiliki harapan. Umumnya, mereka merasa kecewa, pesimis, rendah diri, minder, depresi, sulit tidur, terus-menerus menangis karena sedih. Ada pula yang berulang-ulang memeriksa pesan pendek di ponselnya atau sibuk mengecek surat elektroniknya.

Jangan cinta membelenggu

Atas kisah-kasih gagal itu, psikolog Dra. Ieda Pernomo Sigit menilai terkadang betapa konyolnya orang memaknai cinta. Menurut dia, selama ini telah terjadi salah persepsi di tengah masyarakat tentang cinta. Contoh persepsi yang salah itu antara lain, "Cinta itu memiliki dan harus mau berkorban". Ketika cinta diyakini harus memiliki, maka seseorang tidak rela hubungan cintanya disudahi. Ia pun tak rela melihat si mantan kini bersama orang lain.

Ieda mengingatkan, persepsi cinta yang salah akan mengubah cinta menjadi candu. Ini yang harus diwaspadai, sebab candu bisa melenakan si pengguna.

Candu pertama yang patut diwaspadai ialah perilaku obsesif. Ciri orang berkepribadian obsesif, ia tidak pernah nyaman dengan dirinya sendiri. Sekali harapannya tak terwujud, ia akan tenggelam dalam perasaan gagal dan tak berharga.

Pikiran seorang obsesif selalu dipenuhi munculnya perasaan bahwa sang kekasih akan meninggalkannya. Di matanya sang pasangan adalah orang yang amat sempurna, sehingga harus "dijaga" dengan baik agar tidak pindah ke lain hati. Inilah cermin rasa tidak percaya diri dan menganggap dirinya tidak cukup baik untuk mendampinginya. Begitulah, saat "anugerah cinta" singgah di hatinya, ia rela melakukan apa saja demi mempertahankan hubungan itu.
Celakanya, pada banyak kasus orang obsesif yang kasmaran kerap dimanfaatkan pasangannya.

Candu kedua yaitu cinta yang mengarah ke posesif. Pada kondisi ini, seorang pasangan menginginkan pasangannya berlaku seperti yang dimauinya. Seperti si obsesif, si posesif juga tidak mau berpisah dengan pasangannya sehingga akhirnya ia menyiksa diri.

Mengapa hal-hal seperti itu bisa terjadi? "Ada kekosongan diri pada si pemuja cinta ini," tutur Ieda. Harapannya, kekosongan itu bisa ditutup oleh pasangannya. Terjadilah ketergantungan diri. Sayangnya, mereka tidak sadar memelihara kebodohan yang berkepanjangan. Ieda menyebut cinta seperti itu adalah cinta yang tidak sehat.

Tak sedikit orang yang masih berkubang dalam cinta seperti itu. Mereka berpikir cinta, padahal bukan. Ungkapan-ungkapan seperti "Saya melakukannya karena saya cinta kepada dia" atau "Dia memperlakukan saya seperti ini karena dia mencintai saya" hanyalah ilusi perasaan. "Saya menyebutnya terbelenggu karena sebetulnya dia mungkin mencintai, tapi yang dicintai ini belum tentu mencintai."

Rasa dan rasio

Cinta pada dasarnya memberi. "Karena saya mencintai seseorang, maka saya ingin memberikan yang terbaik buat dia, ingin membahagiakan dia, bisa membuat hidupnya menjadi indah. Artinya, saling mencintai bisa terjadi bila kedua belah pihak saling membahagiakan, saling memberi, memperhatikan, dan menyayangi. Tapi bila kenyataannya hanya salah satu pihak yang memberi dan berkorban, orang itu terbelenggu oleh cintanya sendiri. Karena yang terjadi sesungguhnya, cintanya tidak dibalas sebagaimana mestinya oleh pasangannya. Itulah yang saya maksud dengan dimanfaatkan. Tepatnya memanfaatkan rasa cinta pasangannya untuk kepentingannya sendiri. Ini juga berlaku untuk orang yang sudah menikah. Karena kadang pengorbanan istri tak pada tempatnya."

Ieda menyadari, penilaian tentang hal-hal di atas bisa bikin merah kuping yang mendengarkan. "Pasti enggak enak ya didengarnya, orang mencintai kok dibilang dimanfaatkan. Tapi itulah faktanya. Saya menggunakan istilah itu dengan maksud agar orang terjaga untuk melihat apakah saya ini dicintai atau dimanfaatkan. Kesadaran seperti ini harus dibangun. Karena atas nama sosial budaya dan segala macam opini, orang terperangkap pada pengertian yang salah tentang cinta, sehingga akhirnya mereka masuk pada penyiksaan yang ia ciptakan sendiri. Misalnya, dia tidak mengerti apa artinya pengorbanan. Justru dia berkorban untuk hal yang tidak perlu," tegas Wakil Ketua Umum Himpunan Psikolog Indonesia ini.

Dalam beberapa kasus, perempuan meyakini bahwa dengan berkorban, maka cintanya akan dibalas oleh orang yang saat ini belum mencintai dirinya. Analoginya, batu saja kalau ditetesi air terus-menerus bisa bolong. Opini macam ini kadang menjerumuskan. "Cinta bukan batu. Cinta enggak bisa dipaksa. Selama ini kita salah menempatkan analoginya."

Bagi yang sedang dilanda asmara, Ieda berharap untuk tidak terseret arus opini yang dibangun masyarakat. Seperti bagaimana cara mencintai laki-laki. Ieda mengingatkan bahwa orang per orang sangat individual. "Ukurlah sendiri dengan menggunakan ukuran khusus orang yang bersangkutan. Karena kalau tidak, perempuan menjadi korban terus."

Lalu bagaimana cara mengetahui apakah kita dimanfaatkan atau tidak? "Cinta itu menggunakan rasa dan rasio. Tanya jujur dalam hati, hubungan ini wajar atau tidak. Evaluasi juga, apa saja yang terjadi dalam hubungan selama ini. Apakah betul cinta? Kalau ternyata lebih banyak berkorban dan tidak menerima yang seharusnya, kita sampai pada kesimpulan bahwa kita telah dimanfaatkan pasangan. Ukuran mencintai 'kan timbal-balik. Saling memberi. Kalau seorang wanita atau istri berkorban terus- menerus, saya menilai ia dimanfaatkan," tegas psikolog yang berpraktik di kawasan Galur, Jakarta Pusat ini.

Buatlah neraca cinta

Hasil evaluasi tadi bisa kita lontarkan kepada pasangan. Cuma, lihat dulu tipe pasangan kita. Kalau modelnya orang yang terbuka, kita bisa langsung melontarkan masalah ini dengan santai. Misalnya, mulai dengan definisi cinta yang menyiratkan ada keinginan untuk membahagiakan, meringankan beban, menyenangkan, memberi. "Lo, kok, saya enggak pernah terima nih, malah ngasih terus. Enggak take and give dong hubungan ini."

Bisa jadi pasangan kita akan terhenyak sejenak. Biarkan ia mengecek ke dalam dirinya sendiri, atau bisa pula bertanya pada orang lain. Beri waktu pasangan untuk mengevaluasi. Nanti akan terjadi perubahan. "Mungkin pasangan atau suami tidak menyadari bahwa selama ini ia belum sepenuhnya memberi. Nah, sekarang ia menyadari bahwa ia lebih banyak disenengin daripada nyenengin pasangan. (Dengan kesadaran itu) maka hubungan bisa menjadi lebih baik."
Hasil evaluasi hubungan itu bisa juga menyadarkan pasangan lainnya, bisa jadi dirinyalah yang egois selama ini. Terlalu banyak menerima atau menuntut, tapi memberi sedikit pada pasangannya. Dengan membuat "neraca cinta" seperti itu, masing-masing pihak bisa saling melakukan introspeksi diri sehingga hubungan cinta menjadi lebih sehat.

Cinta memang bisa membuat seseorang menjadi kuat, memaafkan, dan tidak membenci. Tetapi ingat, rasio juga dipakai. Harus ada ukurannya, misalnya tepatkah memaafkan kesalahan. Kalau bolak-balik berbuat kesalahan yang sama, itu sih sama saja penyiksaan. Ada pula cara lain. Tanya pada diri sendiri, sebenarnya adakah rasa berat hati saat melakukan pengorbanan itu untuk pasangan. Idealnya, suatu hubungan asmara tidak boleh berat sebelah dan mendatangkan rasa nyaman pada kedua belah pihak. "Walaupun urusan cinta sangat melibatkan emosi, tetap kita tak boleh mengabaikan logika," tegas Ieda.

Karena itu, telusuri cinta Anda selama ini. Dicintai atau dimanfaatkan? Jangan sampai ada Putu, Fachrul, dan Ainul Yaqin lainnya.

DICINTAI atau DIMANFAATKAN?

Candu Cinta Membawa Derita

Cara kita memandang cinta antarlawan jenis ternyata masih sering "dininabobokan" oleh persepsi yang belum tentu benar. Kenapa ketika cinta ditolak, orang bisa bunuh diri? Ayo bangun, lihat dan evaluasi apakah kita sudah mencintai seseorang secara tepat dan apakah hubungan cinta yang kita bina selama ini sehat?


Putu Suardika (17), seorang pelajar SMA, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri gara-gara cintanya ditolak (Bali Post, 14 Desember 2004). Di tempat dan waktu yang lain, Fachrul (19) menenggak apotas karena keinginan kembali kepada mantan pacarnya ditolak mentah-mentah (Suara Merdeka, 1 September 2006). Peristiwa lainnya, Ainul Yaqin, mahasiswa semester 7 Fakultas Teknik Sipil dan Pemukiman, Jurusan Geodesi ITS, gantung diri di kampusnya setelah cintanya ditolak (Blog Afif, 21 September 2006).


Tiga kisah tragis itu tentu hanya sebagian kecil kisah mengenaskan seputar cinta antardua anak manusia berlainan jenis. Betapa panah asmara yang terlepas dan tidak mengenai sasaran bisa berubah bak bumerang tanpa si pelempar bisa menangkapnya secara benar. Kasus percintaan yang gagal dan berakhir dengan kematian tidak melulu milik Indonesia. Sejumlah kasus di dunia menunjukkan hal itu.

Dalam situasi tertentu, "Cinta itu bisa berubah menjadi virus yang mematikan," kata Frank Tallis, ahli kejiwaan dari Inggris. Sementara Prof. Alex Garner, salah seorang anggota The British Psychological Society, menyatakan, orang yang patah hati terperosok dalam keadaan putus asa dan tidak memiliki harapan. Umumnya, mereka merasa kecewa, pesimis, rendah diri, minder, depresi, sulit tidur, terus-menerus menangis karena sedih. Ada pula yang berulang-ulang memeriksa pesan pendek di ponselnya atau sibuk mengecek surat elektroniknya.

Jangan cinta membelenggu

Atas kisah-kasih gagal itu, psikolog Dra. Ieda Pernomo Sigit menilai terkadang betapa konyolnya orang memaknai cinta. Menurut dia, selama ini telah terjadi salah persepsi di tengah masyarakat tentang cinta. Contoh persepsi yang salah itu antara lain, "Cinta itu memiliki dan harus mau berkorban". Ketika cinta diyakini harus memiliki, maka seseorang tidak rela hubungan cintanya disudahi. Ia pun tak rela melihat si mantan kini bersama orang lain.

Ieda mengingatkan, persepsi cinta yang salah akan mengubah cinta menjadi candu. Ini yang harus diwaspadai, sebab candu bisa melenakan si pengguna.

Candu pertama yang patut diwaspadai ialah perilaku obsesif. Ciri orang berkepribadian obsesif, ia tidak pernah nyaman dengan dirinya sendiri. Sekali harapannya tak terwujud, ia akan tenggelam dalam perasaan gagal dan tak berharga.

Pikiran seorang obsesif selalu dipenuhi munculnya perasaan bahwa sang kekasih akan meninggalkannya. Di matanya sang pasangan adalah orang yang amat sempurna, sehingga harus "dijaga" dengan baik agar tidak pindah ke lain hati. Inilah cermin rasa tidak percaya diri dan menganggap dirinya tidak cukup baik untuk mendampinginya. Begitulah, saat "anugerah cinta" singgah di hatinya, ia rela melakukan apa saja demi mempertahankan hubungan itu.
Celakanya, pada banyak kasus orang obsesif yang kasmaran kerap dimanfaatkan pasangannya.

Candu kedua yaitu cinta yang mengarah ke posesif. Pada kondisi ini, seorang pasangan menginginkan pasangannya berlaku seperti yang dimauinya. Seperti si obsesif, si posesif juga tidak mau berpisah dengan pasangannya sehingga akhirnya ia menyiksa diri.

Mengapa hal-hal seperti itu bisa terjadi? "Ada kekosongan diri pada si pemuja cinta ini," tutur Ieda. Harapannya, kekosongan itu bisa ditutup oleh pasangannya. Terjadilah ketergantungan diri. Sayangnya, mereka tidak sadar memelihara kebodohan yang berkepanjangan. Ieda menyebut cinta seperti itu adalah cinta yang tidak sehat.

Tak sedikit orang yang masih berkubang dalam cinta seperti itu. Mereka berpikir cinta, padahal bukan. Ungkapan-ungkapan seperti "Saya melakukannya karena saya cinta kepada dia" atau "Dia memperlakukan saya seperti ini karena dia mencintai saya" hanyalah ilusi perasaan. "Saya menyebutnya terbelenggu karena sebetulnya dia mungkin mencintai, tapi yang dicintai ini belum tentu mencintai."

Rasa dan rasio

Cinta pada dasarnya memberi. "Karena saya mencintai seseorang, maka saya ingin memberikan yang terbaik buat dia, ingin membahagiakan dia, bisa membuat hidupnya menjadi indah. Artinya, saling mencintai bisa terjadi bila kedua belah pihak saling membahagiakan, saling memberi, memperhatikan, dan menyayangi. Tapi bila kenyataannya hanya salah satu pihak yang memberi dan berkorban, orang itu terbelenggu oleh cintanya sendiri. Karena yang terjadi sesungguhnya, cintanya tidak dibalas sebagaimana mestinya oleh pasangannya. Itulah yang saya maksud dengan dimanfaatkan. Tepatnya memanfaatkan rasa cinta pasangannya untuk kepentingannya sendiri. Ini juga berlaku untuk orang yang sudah menikah. Karena kadang pengorbanan istri tak pada tempatnya."

Ieda menyadari, penilaian tentang hal-hal di atas bisa bikin merah kuping yang mendengarkan. "Pasti enggak enak ya didengarnya, orang mencintai kok dibilang dimanfaatkan. Tapi itulah faktanya. Saya menggunakan istilah itu dengan maksud agar orang terjaga untuk melihat apakah saya ini dicintai atau dimanfaatkan. Kesadaran seperti ini harus dibangun. Karena atas nama sosial budaya dan segala macam opini, orang terperangkap pada pengertian yang salah tentang cinta, sehingga akhirnya mereka masuk pada penyiksaan yang ia ciptakan sendiri. Misalnya, dia tidak mengerti apa artinya pengorbanan. Justru dia berkorban untuk hal yang tidak perlu," tegas Wakil Ketua Umum Himpunan Psikolog Indonesia ini.

Dalam beberapa kasus, perempuan meyakini bahwa dengan berkorban, maka cintanya akan dibalas oleh orang yang saat ini belum mencintai dirinya. Analoginya, batu saja kalau ditetesi air terus-menerus bisa bolong. Opini macam ini kadang menjerumuskan. "Cinta bukan batu. Cinta enggak bisa dipaksa. Selama ini kita salah menempatkan analoginya."

Bagi yang sedang dilanda asmara, Ieda berharap untuk tidak terseret arus opini yang dibangun masyarakat. Seperti bagaimana cara mencintai laki-laki. Ieda mengingatkan bahwa orang per orang sangat individual. "Ukurlah sendiri dengan menggunakan ukuran khusus orang yang bersangkutan. Karena kalau tidak, perempuan menjadi korban terus."

Lalu bagaimana cara mengetahui apakah kita dimanfaatkan atau tidak? "Cinta itu menggunakan rasa dan rasio. Tanya jujur dalam hati, hubungan ini wajar atau tidak. Evaluasi juga, apa saja yang terjadi dalam hubungan selama ini. Apakah betul cinta? Kalau ternyata lebih banyak berkorban dan tidak menerima yang seharusnya, kita sampai pada kesimpulan bahwa kita telah dimanfaatkan pasangan. Ukuran mencintai 'kan timbal-balik. Saling memberi. Kalau seorang wanita atau istri berkorban terus- menerus, saya menilai ia dimanfaatkan," tegas psikolog yang berpraktik di kawasan Galur, Jakarta Pusat ini.

Buatlah neraca cinta

Hasil evaluasi tadi bisa kita lontarkan kepada pasangan. Cuma, lihat dulu tipe pasangan kita. Kalau modelnya orang yang terbuka, kita bisa langsung melontarkan masalah ini dengan santai. Misalnya, mulai dengan definisi cinta yang menyiratkan ada keinginan untuk membahagiakan, meringankan beban, menyenangkan, memberi. "Lo, kok, saya enggak pernah terima nih, malah ngasih terus. Enggak take and give dong hubungan ini."

Bisa jadi pasangan kita akan terhenyak sejenak. Biarkan ia mengecek ke dalam dirinya sendiri, atau bisa pula bertanya pada orang lain. Beri waktu pasangan untuk mengevaluasi. Nanti akan terjadi perubahan. "Mungkin pasangan atau suami tidak menyadari bahwa selama ini ia belum sepenuhnya memberi. Nah, sekarang ia menyadari bahwa ia lebih banyak disenengin daripada nyenengin pasangan. (Dengan kesadaran itu) maka hubungan bisa menjadi lebih baik."
Hasil evaluasi hubungan itu bisa juga menyadarkan pasangan lainnya, bisa jadi dirinyalah yang egois selama ini. Terlalu banyak menerima atau menuntut, tapi memberi sedikit pada pasangannya. Dengan membuat "neraca cinta" seperti itu, masing-masing pihak bisa saling melakukan introspeksi diri sehingga hubungan cinta menjadi lebih sehat.

Cinta memang bisa membuat seseorang menjadi kuat, memaafkan, dan tidak membenci. Tetapi ingat, rasio juga dipakai. Harus ada ukurannya, misalnya tepatkah memaafkan kesalahan. Kalau bolak-balik berbuat kesalahan yang sama, itu sih sama saja penyiksaan. Ada pula cara lain. Tanya pada diri sendiri, sebenarnya adakah rasa berat hati saat melakukan pengorbanan itu untuk pasangan. Idealnya, suatu hubungan asmara tidak boleh berat sebelah dan mendatangkan rasa nyaman pada kedua belah pihak. "Walaupun urusan cinta sangat melibatkan emosi, tetap kita tak boleh mengabaikan logika," tegas Ieda.

Karena itu, telusuri cinta Anda selama ini. Dicintai atau dimanfaatkan? Jangan sampai ada Putu, Fachrul, dan Ainul Yaqin lainnya.

Kamis, 03 Desember 2009

WASPADA BENCANA ALAM

WASPADA GEMPA BUMI

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Sebab - sebab terjadinya Gempa Bumi..

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami trsansisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

==> Persiapan untuk keadaan darurat
  1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang yang dapat melindungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di bawah meja.
  2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang.
  3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan darurat misalnya:
    1. Lampu senter berikut barerai cadangannya
    2. Air minum
    3. Kotak P3K berisi obat menghilangkan rasa sakit, plester, pembalut dan sebagainya
    4. Makanan yang tahan lama seperti biskuit
    5. Sejumlah uangtunai
    6. Buku tabungan
    7. Korek api
    8. Lilin
    9. Helm
    10. Pakaian dalam
    11. Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan darurat
  4. Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi
  5. Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film.
  6. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut / sungai untuk menghindari Tsunami.
===> Ketika Terjadi Gempa Bumi
  1. Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung basah
  2. Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung
  3. Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atau radio.
  4. Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat
  5. Tetap tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung. Tunggu sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke lapangan sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala dari benturan reruntuhan.
  6. Jika anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan reklame yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba rubuh, kabel listrik, pecahan kaca, dan benda-benda yang berjatuhan dari atas gedung
  7. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama
  8. Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat. Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan anda di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel bertegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan.


WASPADA GEMPA BUMI

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Sebab - sebab terjadinya Gempa Bumi..

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami trsansisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

==> Persiapan untuk keadaan darurat
  1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang yang dapat melindungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di bawah meja.
  2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang.
  3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan darurat misalnya:
    1. Lampu senter berikut barerai cadangannya
    2. Air minum
    3. Kotak P3K berisi obat menghilangkan rasa sakit, plester, pembalut dan sebagainya
    4. Makanan yang tahan lama seperti biskuit
    5. Sejumlah uangtunai
    6. Buku tabungan
    7. Korek api
    8. Lilin
    9. Helm
    10. Pakaian dalam
    11. Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan darurat
  4. Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi
  5. Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film.
  6. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut / sungai untuk menghindari Tsunami.
===> Ketika Terjadi Gempa Bumi
  1. Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung basah
  2. Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung
  3. Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atau radio.
  4. Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat
  5. Tetap tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung. Tunggu sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke lapangan sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala dari benturan reruntuhan.
  6. Jika anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan reklame yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba rubuh, kabel listrik, pecahan kaca, dan benda-benda yang berjatuhan dari atas gedung
  7. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama
  8. Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat. Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan anda di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel bertegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan.
Semoga bermanfaat.. Amien...

Saturday, July 25, 2009

MENGAPA DIPANGGIL KAKA DAN ADIK

Dalam Proses Pendidikan Kepramukaan hubungan Pembina dengan peserta didik adalah :
a. Hubungan antara Pembina dengan peserta didik adalah seperti hubungan antara :
1) Ibu dengan anaknya
2) Bapak dengan anaknya
3) Guru dengan muridnya
4) Kakak dengan adiknya
5) Sesama sahabat
b. Hubungan antara Pembina dengan peserta didik diwujudkan dalam panggilan sebagai berikut :
1) Ibunda atau Ayahanda, disingkat Bunda atau Yanda untuk Pembina Siaga
2) Bucik atau Pakcik untuk Pembantu Pembina Siaga
3) Kakak disingkat Kak untuk Pembina Penggalang dan para pembantunya
4) Kakak disingkat Kak untuk Pembina Penegak dan para pembantunya
5) Kakak disingkat Kak untuk Pembina Pandega

Ternyata mana panggilan tersebut dianggap sebagai metoda yang paling ampuh dalam menjaga hubungan antar sesama, penuh dengan pertalian, kerukunan dan persaudaraan. Tidak membedakan Harta, Strata maupun Kasta apalagi yang berbau Sara. Sistem panggilan Kakak- Adik ini telah diatur dengan Dasar : SK Kwarnas Nomor : 137 Tahun 1987 tentang Penyempurnaan PP Gudep Gerakan Pramuka.

Kak Admin : sayid

Friday, July 24, 2009

LAHIRNYA GENERASI YANG TANGGUH

Gerakan Pramuka adalah wahana untuk menciptakan generasi muda yang tangguh, handal, mempunyai budi pekerti yang baik dan mempunyai rasa cinta tanah air untuk membangun Bangsa dan Negara tercinta ini. Dengan metode pendidikan Pramuka yang diterapkan di SMK Negeri 1 Purbalingga, diharapkan mampu menumbuhkan generasi muda yang tangguh dan mempunyai jiwa Nasionalisme yang tinggi. Salah satunya dengan mengerekrut anggota baru untuk meningkatkan kuantitas dan diiringi kualitas. Pengrekrutan anggota Pramuka untuk menjadi Penegak BANTARA sudah sekian puluh dilakukan dengan harapan dapat mewujudkan cita – cita bangsa untuk membangun negeri ini. Untuk sekian kalinya dilakukan pengrekrutan anggota baru yang dilaksanakan di Baturaden pada tanggal 25 – 27 Desember 2008 yang diikuti oleh 30 calon Pramuka Penegak BANTARA. Kegiatan yang dimuali dengan upacara pembukaan pada pukul 10.00 WIB, yang secara langsung di buka oleh Ka. Suyamto selaku Pembina Pramuka SMK Negeri 1 Purbalingga. Dilanjutkan dengan dinamika kelompok untuk meningkatkan kerja sama secara kelompok dengan baik yang nantinya mereka akan berjuang secara berkelompok. Saat sang dewi malam memunculkan diri kegiatan dilanjutkan dengan lomba Debat Bahasa Indonesia yang mendebatkan berbagai masalah – masalah yang muncul dalam era Globalisasi ini. Usai debat mereka istirahat (Bobok) Hee……..heee…

Di pagi hari kegiatan diawali dengan senam pramuka dilanjutkan dengan jelajah. Seasion ini seasion yang sangat ditunggu – tunggu karna mereka akan berpetualang dan mempelajari hal yang beru yang mereka tidak bisa dapatkan di bangku sekolah. Mereka bisa langsung mempraktikan apa yang mereka temui di lapangan seper
ti : praktik survival, praktik tayamum, praktik mencari makanan ketika dihutan dan masih banyak lagi pokoke yang ga ikut jelajah ya rugi baget (Hee…….Heee…..)

Dimalam hari dilanjutkan materi Survival yang secara langsung diberikan oleh Tim SAR Kab. Purbalingga. Mereka sangat antusias sekali karna materi tersebut sangatlah langka dan hanya diajarkan pada orang – orang tertentu saja kata salah satu peserta Pelantikan.

Di pagi hari yang cerah tinggal menunggupengumuman siapa saja yang terlantik menjadi BANTARA. Akhirnya semua peserta dapat terlantik semua dan kegiatan diakhiri dengan upacara pelantikan dan penutupan.

JAYA PRAMUKA INDONESIA